Bocah kecil itu masih terdiam menatap
langit kelabu, pikirannya jauh melayang pada peristiwa peristiwa memilukan yang
terjadi baru-baru ini. Batinnya tersiksa, walau raganya tak
pernah sedikitpun memperlihatkan kesakitan batinnya itu. Ia pun berkata dalam
hati,
"Sebenarnya aku sudah lelah dengan
ini semua, tetapi lewat ini mungkin Allah sedang mengajariku untuk bersabar
melewatinya.
Sungguh jika kau tau apa isi hatiku, aku pun juga tak ingin
seperti ini, seolah-olah aku sangat sangat membebani hidupmu, kalaupun sekarang
aku punya, aku tak akan memintamu.
Terkadang aku berfikir, aku ada mungkin
hanyanyalah formalitas, jika aku boleh jujur, aku benar-benar sudah lelah
mendengar keluhanmu seakan-akan aku ini benar-benar menyusahkan, merepotkan dan
membebani hidupmu. Aku bekerja seperti ini juga ingin meringankan bebanmu,
mungkin hasilnya tak seberapa, paling tidak aku bisa menghidupi diriku sendiri
tanpa memintamu lagi. Aku juga sudah muak dijadikan alasan, sadarkah dirimu??
aku sungguh sakit hati dengan kata-katamu beberapa hari yang lalu- mungkin kamu
tak sadar mengucapkan itu padaku, tapi itu sungguh menyakiti hati hatiku......
aku ini anakmu kan?? bukankah sekarang aku masi tanggung jawabmu?? , ah
sudahlah.... pilu hati ini rasanya jika teringat semua ini, biarlah aku diam
memendamnya sendiri, tapi suatu saat nanti akan kutunjukkan padamu siapa aku
yang sebenarnya." , bisiknya dalam hati.
StoryBy-Ichi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar